Luis Diaz

Luis Diaz Jadi Pemain yang Paling Dirindukan Liverpool Musim Ini

Read Time:3 Minute, 56 Second

Liverpool menjalani awal musim yang sulit setelah kehilangan beberapa pemain penting pada bursa transfer musim panas lalu. Di antara para pemain yang hengkang, nama Luis Diaz menjadi sosok yang paling disorot. Legenda Liverpool, Robbie Fowler, menilai kepergian winger asal Kolombia itu memberikan dampak besar terhadap performa The Reds musim ini.

Diaz meninggalkan Anfield setelah tiga setengah tahun memperkuat Liverpool. Ia pindah ke Bayern Munich dengan nilai transfer mencapai 65 juta pounds. Kepindahan tersebut berjalan cepat dan tak banyak drama, sebuah tanda menurut Fowler bahwa sang pemain memang mendorong untuk pergi.

Namun bagi Liverpool, kepergian Diaz bukan sekadar kehilangan pemain, melainkan hilangnya salah satu motor serangan paling kreatif dan eksplosif yang mereka miliki pada musim lalu.


Liverpool Alami Penurunan Performa Pasca Kepergian Diaz

Musim ini, Liverpool terlihat kesulitan menjaga konsistensi. Meski mereka mengeluarkan lebih dari 450 juta pounds untuk pemain baru, hasil di lapangan belum sesuai harapan. Dari 11 pertandingan yang telah dilakoni, The Reds sudah mengalami lima kekalahan dan kini tertinggal delapan poin dari Arsenal di puncak klasemen.

Robbie Fowler menilai bahwa masalah utama Liverpool bukan hanya soal adaptasi pemain baru, tetapi hilangnya dinamika serangan yang sebelumnya dihadirkan Luis Diaz. Fowler menyebut bahwa lini serang Liverpool kini kurang kreatif dan makin mudah dibaca lawan, terutama saat menghadapi tim yang bertahan dengan blok rendah.

Menurut Fowler, mulai menurunnya pengaruh Mohamed Salah dan lambatnya adaptasi dua pemain baru, Alexander Isak dan Florian Wirtz, semakin memperjelas bahwa kepergian Diaz menyisakan lubang besar dalam struktur serangan Liverpool.


Fowler: Luis Diaz Adalah Pembuka Pertahanan

Dalam wawancaranya bersama Metro, Fowler mengungkapkan kekagumannya terhadap kualitas Luis Diaz sebagai pemain yang mampu menciptakan peluang dari situasi sulit.

“Saya benar-benar terkejut tidak lebih banyak yang membicarakan seberapa besar Liverpool merindukannya. Jika melihat awal musim yang sulit, mereka kesulitan menembus pertahanan lawan ketika lawan bertahan dalam blok rendah. Luis Diaz adalah salah satu pemain yang bisa membuka pertahanan,“ ujar Fowler.

Diaz dikenal memiliki kemampuan eksplosif, dribel cepat, serta agresivitas dalam menusuk area kotak penalti. Keberadaannya kerap menjadi pembeda ketika Liverpool menghadapi tim yang bermain defensif. Hal inilah yang kini dirindukan The Reds, karena tanpa Diaz, variasi serangan mereka terlihat terbatas.

Liverpool sebenarnya berniat mempertahankan sang winger, namun proses kepindahan yang berlangsung cepat menunjukkan bahwa Diaz memang menginginkan tantangan baru.


Kepergian Pemain Penting Lain Semakin Mempersulit

Selain Luis Diaz, beberapa pemain lain juga meninggalkan Liverpool. Nama-nama seperti Darwin Nunez, Trent Alexander-Arnold, Harvey Elliott, hingga Jarell Quansah turut hengkang pada musim panas yang kacau bagi The Reds.

Situasi ini memaksa manajer Arne Slot melakukan banyak penyesuaian pada skuatnya. Meski dana besar telah digelontorkan untuk mendatangkan pemain baru, adaptasi yang lambat dan kurangnya pengalaman menjadi kendala utama.

Ketergantungan Liverpool pada Mohamed Salah makin terlihat musim ini. Namun seiring menurunnya performa Salah dan kurang konsistennya pemain baru, serangan Liverpool tampak kehilangan arah.

Menurut Fowler, jika Diaz masih berada di klub, situasi di lini serang bisa saja berbeda karena ia adalah tipe pemain yang mampu mengubah jalannya pertandingan secara individu.


Tyler Morton: Harapan yang Lepas dari Akademi

Selain Diaz, Liverpool juga melepas salah satu jebolan akademi terbaik mereka, Tyler Morton. Gelandang berusia 23 tahun itu gagal mendapatkan kesempatan bermain di bawah pelatih Arne Slot dan akhirnya pindah ke Lyon.

Meski tidak tampil di liga musim lalu, Morton kini berkembang menjadi pemain penting bagi Lyon. Penampilan konsistennya membuat ia dikaitkan dengan beberapa klub Premier League, seperti Crystal Palace dan West Ham.

Fowler menilai bahwa keputusan menjual Morton mungkin akan menjadi sesuatu yang disesali Liverpool di masa depan.

“Tidak diragukan lagi dia cukup bagus karena sebelumnya dia bermain di lini tengah Liverpool. Tapi Anda harus jujur bahwa manajer tidak banyak memainkannya musim lalu. Jadi saya pikir kecil kemungkinan ia kembali,” ujar Fowler.


Fowler: Pemain Akademi Harus Diberi Kesempatan

Robbie Fowler dikenal sebagai salah satu legenda Liverpool yang selalu mendukung pemain asli akademi. Ia berharap Morton bisa berkembang dan membuktikan bahwa menjualnya adalah sebuah kesalahan.

Menurut Fowler, pemain jebolan akademi punya ikatan batin yang berbeda dengan klub, sehingga mereka biasanya tampil lebih berdedikasi dan penuh semangat.

“Saya selalu ingin melihat setiap pemain dari akademi sukses. Saya berharap Morton bisa menunjukkan bahwa ia layak mendapatkan kesempatan lebih,” tegas Fowler.


Kesimpulan: Liverpool Kehilangan Sosok Penting dalam Diri Luis Diaz

Musim ini menjadi ujian berat bagi Liverpool. Perubahan besar dalam komposisi pemain membuat mereka kesulitan menemukan bentuk permainan terbaik. Namun dari sekian banyak nama yang pergi, kepergian Luis Diaz menjadi yang paling terasa.

Kreativitas, kecepatan, dan kemampuan individunya adalah elemen yang saat ini hilang dari permainan The Reds. Meski Liverpool telah membeli pemain baru dalam jumlah besar, belum ada yang mampu menggantikan peran Diaz secara utuh.

Robbie Fowler berharap tim segera menemukan solusi sebelum tertinggal semakin jauh dalam perebutan gelar. Namun hingga saat ini, satu hal tampak jelas: Liverpool sangat merindukan Luis Diaz.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Juventus vs Torino Previous post Man of the Match Juventus vs Torino: Alberto Paleari, Tembok Kokoh di Derby della Mole